Blogger Widgets

Selasa, 26 November 2013

The Restaurant








Di pinggir jalanan.
Ku hisap dalam-dalam sebatang rokok winst0n di mulutku. Fuhh.. .. Asap tebal membumbung tinggi menyusuri angan-angan b0doh ku. "sial. ." kataku sesekali menggerutu. Oh. .ya. . Aku steven, seorang pemuda berusia 25 tahun yg menurutku cukup tampan. Aku memiliki otak yg lumayan jenius dan jiwa seorang usahawan. Terakhir keinginan b0dohku itu adalah membuka sebuah rest0ran daging yang menyediakan berbagai menu dari daging. Terdengar extream bagiku. Keuangan yg belum memadai dan kau tau? Dunia yang kejam ini memaksaku menyulutkan ke inginanku


.

Teringat aku pada ke dua teman lamaku. Aku akan menemui kedua nya. David. Seorang pria brewokan dan bertubuh gemuk pendek. Membuka kilang minyak yg sederhana tapi berpenghasilan tetap. Dan jeni. Teman lamaku yg berp0stur tingi putih sebagai salah satu m0del di majalah girlez0ne. Menurutku dia mempunyai penghasilan yg lumayan.

Kuputuskan untuk meminta pert0l0ngan mreka. Ku katakan usulku untuk menggabungkan m0dal dari kami ber-3 untuk membuka sebuah rest0rant daging sederhana tapi berkelas.
"em. .steven. Idemu gila. Tapi b0leh di coba" kata david. "kalau kalian mau, kenapa aku tidak?" kata jeni mengiyakan. Aku mengeluarkan m0dal 25%, david 25% dan jeni yg penghasilan nya lebih banyak mengeluarkan m0dal 50%.

Rest0ran kami pun dibuka. Tidak perlu waktu lama rest0ran kami sudah di penuhi pelanggan penggemar daging. Malah ada beberapa pelanggan tetap yg setiap hari memesan daging segar iga dan daging khas berlemak untk di jadikan steak. Mau tidak mau harus kami dapatkan pesanan itu. Untuk itu kami memerlukan lebih banyak daging lgi.

Lama kelamaan rest0ran kami semakin ramai. Uang pun berlipat ganda. Akhir bulan kami membagi hasil keuntungan kami. Aku 25%, david 25% dan jeni 50%. "hei. . Ini tidak adil. Kenapa punyaku hanya 25%?" kata david pr0tes.
"ingat kawan. M0dalmu cuma 25%!!"kataku menjelaskan. "kerjaku paling keras di sini. Aku yg mengumpulkan daging2 itu. Kau tau? Sulit untuk mendapatkan daging2 lemak itu!!" kata david menggertak.
Akhirnya terjadi sedikit perang mulut di antara kami. David memutuskan keluar dan mengambil m0daknya kembali. Aku dan jeni mengiyakan. Sejak itu david tak pernah kembali walau hanya skedar mencicipi resep daging baru kami.

"hei n0na jeni. ."kata pelanggan. "ow. .hey mr.rey. . Seperti biasa?" tanya jeni.
"tentu. .pesananku sudah siap?" kata mr.rey.
"ya. .tentu. .ikut aku. Dia sudah menunggu" kata jeni.
Jeni membuka pintu dapur menuju kulkas kami. Mata mr.rey berbinar. Liurnya menetes. "ya. .memang dia yg aku pesan. T0l0ng p0t0ngkan aku iganya dan daging perutnya yg berlemak itu steven" kata mr.rey.
Aku pun sgera mem0t0ng lemak perv david dan iga nya yg tergantung di dalam kulkas.
"rest0ran kalian memang yg paling enak. .ya. .paling enak"kata mr.rey