Blogger Widgets

Sabtu, 07 September 2013

Tubuh Pendek Bukan Untuk Bahan Tertawaan

 Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal dan menyayangi. Ada manusia yang memiliki tubuh tinggi, ada yang mungil seperti  Gillian Martin (37 tahun). Gillian adalah seorang pengidap achondroplasia, sebuah kondisi di mana seseorang akan bertubuh kecil walaupun sudah dewasa. Tinggi tubuh penderita achondroplasia jauh lebih pendek dibanding manusia pada umumnya.
(c) dailymailBagi orang yang mengalami achondroplasia, kebanyakan dari mereka sering perlakuan tidak sopan atau tidak menyenangkan dari manusia bertubuh 'normal'. Seolah-olah kehadiran mereka adalah hal aneh dan bisa diejek seenaknya.
"Orang-orang menatap, mengambil gambar dengan smartphone, kasar, secara fisik menyentuh sembarangan atau menepuk kepala. Hal ini banyak dan terjadi dan dilakukan orang di segala usia," ujar Gillian yang menceritakan pengalaman tidak menyenangkan dari orang lain terhadap dirinya.
Gillian yang berprofesi sebagai guru di sekolah dasar dan putrinya Sophie (14 tahun) mengalami gangguan achondroplasia. Mereka berdua ikut serta dalam program ITV dokumenter baru: My Family Dwarf. Program tersebut memperlihatkan bagaimana kehidupan mereka sehari-hari, termasuk suami Gillian yang bertubuh normal.
Secara umum, manusia masa kini selalu memandang dan menilai fisik seseorang. Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka yang menderita achondroplasia kadang mengalami penolakan terhadap kondisinya dan menjadi tidak percaya diri. Tetapi bagi Gillian, dukungan dari orang tercinta dan lingkungan akan membuat para achondroplasia bisa berkarya sebaik manusia dengan tubuh normal. "Saya berada di lingkungan yang sangat positif dan tidak pernah membuat tinggi badan menghalangi langkah saya," ujar Gillian dengan optimis.

Bukan Untuk Ditertawakan
Banyak orang achondroplasia memilih pekerjaan sebagai artis. Bagi Gillian, ada beberapa artis achondroplasia yang membuat orang justru memberi pandangan negatif. Misalnya saja saat seorang artis bertubuh mungil membuat lelucon akan tubuhnya sendiri. "Saya berpikir hal seperti itu bukan pesan yang tepat," ujar Gillian. "Kita harus menghilangkan kebiasaan bahwa orang bertubuh kerdil ada untuk ditertawakan," lanjutnya.
Sebagai wanita bertubuh mungil, Gillian mengaku bahwa dia kesulitan untuk menemukan pria yang mau mencintai apa adanya. Di mana ada ketulusan hati, di sana ada cinta, hingga Gillian bertemu dengan Stephen yang sekarang menjadi suaminya.
"Salah satu hal terindah tentang hubungan saya dan Stephen adalah perbedaan tinggi badan kami tidak pernah jadi masalah. Dia jatuh cinta dengan saya, untuk saya," ujar Gillian. Hingga saat ini, Gillian selalu memberi dukungan pada putrinya yang juga bertubuh mungil.
"Saya berharap orang-orang menyadari bahwa mau mengenal orang lain lebih penting daripada melihat perbedaan," ujar wanita yang memiliki senyum manis ini.

www.vemale.com