Blogger Widgets

Sabtu, 07 September 2013

Akibat Terlalu Banyak Mengkonsumsi Kalsium


Satu miskonsepsi umum terbesar mengenai susu adalah bahwa susu membantu mencegah osteoporosis. Oleh karena itu, jumlah kalsium dalam tubuh kita berkurang seiring dengan usia, kita diberi tahu untuk minum susu yang banyak untuk mencegah osteoporosis. Namun, ini adalah sebuah kesalahan besar. Minum susu terlalu banyak sebenarnya menyebabkan osteoporosis.
Pada umumnya dipercaya bahwa kalsium dalam susu lebih mudah diserap daripada kalsium dalam makanan – makanan lain seperti ikan kecil, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar.
Kadar kalsium dalam darah manusia biasanya terpatok pada 9 – 10 mg. Namun, saat minum susu, konsentrasi kalsium darah Anda tiba – tiba meningkat. Walaupun sepintas lalu hal ini mungkin terlihat seperti banyak kalsium yang terserap, peningkatan jumlah kalsium dalam darah ini memiliki sisi buruk. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah tiba – tiba meningkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine.

Tubuh Pendek Bukan Untuk Bahan Tertawaan

 Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal dan menyayangi. Ada manusia yang memiliki tubuh tinggi, ada yang mungil seperti  Gillian Martin (37 tahun). Gillian adalah seorang pengidap achondroplasia, sebuah kondisi di mana seseorang akan bertubuh kecil walaupun sudah dewasa. Tinggi tubuh penderita achondroplasia jauh lebih pendek dibanding manusia pada umumnya.
(c) dailymailBagi orang yang mengalami achondroplasia, kebanyakan dari mereka sering perlakuan tidak sopan atau tidak menyenangkan dari manusia bertubuh 'normal'. Seolah-olah kehadiran mereka adalah hal aneh dan bisa diejek seenaknya.
"Orang-orang menatap, mengambil gambar dengan smartphone, kasar, secara fisik menyentuh sembarangan atau menepuk kepala. Hal ini banyak dan terjadi dan dilakukan orang di segala usia," ujar Gillian yang menceritakan pengalaman tidak menyenangkan dari orang lain terhadap dirinya.

Cerita Inspirasi

Apa arti merdeka untuk Anda? Apakah merdeka berarti bebas untuk menjalani kehidupan tanpa paksaan, atau yang lainnya? Bagi remaja yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di bangku sekolah, merdeka berarti bisa menuntut ilmu setinggi mungkin, dan bisa mengenyam pendidikan sebaik mungkin. Deden, remaja berusia 18 tahun ini memaknai merdeka dengan cara yang membuat kita terharu. Bagi Deden, merdeka adalah ketika dirinya bisa bersekolah dari hasil perjuangannya membanting tulang selama ini.
Sama seperti anak-anak lainnya, menjadi sarjana adalah impian agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih baik pula. Ada yang beruntung dengan dibiayai penuh oleh orang tua, ada yang harus bersusah payah terlebih dahulu, seperti Deden. Deden yang merupakan putra dari tukang ojek bentor (becak motor) ini tahu bahwa dirinya tidak bisa meminta biaya sekolah dari kedua orang tuanya. Deden tidak menyerah, dan terus bekerja keras.

Kisah Seorang Ibu Tua

Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya. 

Jumat, 06 September 2013

kebaikan

Janganlah anda pernah sungkan untuk berbuat baik, karena suatu kebaikan yang sepele dapat membawa kebahagiaan. Hal ini dapat kita simak dalam kisah Dr. Howard Kelly.
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa sekeping uang, dan ia sangat lapar.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?” Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan” kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata : “Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda.”

Ngamen

ngamen
Hari Sabtu dan Minggu adalah harinya tukang ngamen…itulah hari rutin saya di rumah nyiapin duit kecil untuk para pengamen yang datang ke rumah..Tapi dari sekian banyak pengamen yang suka datang,saya perhatikan ada yang serius nyanyi,ada yang tidak serius pastilah….
Yang tidak serius,nyanyi asal asalan,suaranya bikin sakit kuping, pakaiannya juga berantakan, dan gayanya sedikit maksa…bahkan ada yang bergaya Punk..hadeuh…Yang seperti gini biasanya, baru datang, gonjreng2…langsung saya suruh anak laki saya keluar ngasih uang logam,biar cepet pergi, dan biasanya kasih "cepek" juga pergi dengan ngedumel…gak pake terima kasih lagi..

ibu

Baru sekarang terasa ada ‘sesuatu’ kepada Ibuku. Saya perhatikan seolah kami berdua berlomba berbuat kebaikan. Ketika saya berbuat satu kebaikan, Ibu malah lebih baik lagi kepadaku, dengan berpuluh-puluh kebaikan. Sikapnya melebihi seperti kepada bukan anaknya. Hingga akhirnya saya merasa kalah; kapan saya bisa membalas kebaikannya, kalau terus-menerus Ibu selalu berbuat baik dan baik kepadaku? Padahal seharusnya sayalah yang paling berkewajiban untuk melakukan itu semua – birrul walidain. 
ibuKetika pulang kampung, selalu saja Ibu menyediakan makanan enak kesukaanku waktu kecil. Blenyik (semacam bergedel terbuat dari campuran ketela dan kelapa) dan ingkung (ayam utuh) selalu disediakan. “ Ini untukmu,” katanya. Harusnya sekarang waktukulah untuk menyediakan makanan yang sehat buat Ibuku. Kala dia butuh asupan untuk memelihara kebugaran tubuhnya yang sudah renta. Tapi ini malah sebaliknya. Ketika saya tolak, dengan lembutnya ia menjawab; “Ibu senang, kamu sudah bantu Ibu selama ini. Dan ini sedikit yang bisa Ibu berikan. Makanlah.”  Aku pun terkesima, harus bagaimana lagi selain menerima dan mensyukurinya. Rasanya seperti mitra dagang. Jauh di relung hati, tertambat nelangsa, apalagi kalau mengilas balik kisah – kisah istimewa akan hal ini. Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang terkenal sangat berbakti kepada ibunya, sampai-sampai ada orang yang berkata kepadanya, " Engkau adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu, akan tetapi kami tidak pernah melihatmu makan bersama ibumu." Beliau menajawab,